Selasa, 01 Maret 2016

Pulau Kisar - Pulau Lirang Maluku Barat Daya

Kami melanjutkan perjalanan menuju ke Pulau Kisar, meninggalkan Pulau leti pada hari Selasa 5 Mei 2015 pukul 10.00 WIT, dengan menggunakan armada Kapal Feri Marsela yang baru tiba dari Pulau Tepa..
Sebenarnya ada 2 kapal yang sandar bersamaan pada hari itu, yaitu KM Feri Marsela dan KM Sabuk Nusantara.. Saya disarankan untuk naik Feri saja karena Sabuk Nusantara singgah terlebih dahulu di pulau Romang, jadi harus transit dulu kalau naik Sabuk Nusantara.

Suasana saat Sabuk Nusantara sandar di Pelabuhan Leti


Perjalanan dari Pulau Leti ke Pulau Kisar dengan menggunakan Feri ditempuh kurang lebih 4-5 jam. Sekitar pukul 15.00 WIT kami sudah tiba di Pulau Kisar. Disini kami tidak bermalam, karena menurut informasi dari Pak Zakaria (Personil anggota Angkatan Laut yang bertugas di Pos Pulau Kisar) akan ada Kapal Sabuk Nusantara 49 yang akan masuk di Pulau Kisar nanti malam pukul 00.00 WIT.

Pulau Kisar Maluku Barat Daya




Pulau Kisar merupakan Pulau yang cukup padat penduduknya dibandingkan dengan Pulau Tepa/ Babar, Pulau Leti, Pulau Moa, di Pulau Kisar sudah terdapat landasan pacu untuk pesawat terbang ukuran kecil (Cassa). Pulau Kisar berada di sebelah Timur laut Negara Timor Leste (Daratan NTT).

Di Pulau Kisar, saya disambut oleh Pak Zakaria atau biasa dipanggil pak Jack, beliau merupakan anggota TNI AL yang menjaga perbatasan pulau terluar di POS AL Pulau Kisar. Setelah pada sore harinya dengan ditemani Pak Jack, saya segera menyelesaikan urusan dan kewajiban saya di Pulau Kisar, yaitu dengan berjalan (dengan berboncengan motor tentunya) menyusuri jalan di Pulau Kisar dari Dermaga Pelabuhan menuju Landasan Pacu Pesawat Terbang yang berada di Desa Wonreli.

Setelah selesai dengan tugas-tugas, saya pun diajak mampir di Pos Angkatan Laut Kisar yang terletak persis di depan Dermaga Pelabuhan Penumpang Pulau Kisar. Sekadar ngobrol, bersih-bersih dan makan malam saya hanya singgah beberapa jam saja di Pulau Kisar. Tepat pukul 00.00 WIT, kami harus meninggalkan pulau Kisar untuk melanjutkan perjalanan menuju Pulau Lirang dengan menggunakan armada KM Sabuk Nusantara 49.

Keberangkatan KM Sabuk Nusantara 49 sendiri sebenarnya pagi hari pukul 08.00 WIT, tetapi saya lebih memilih untuk langsung naik pada malam hari dengan pertimbangan tidak merepotkan Pak Jack dan bisa segera melanjutkan perjalanan saya dengan tujuan Pulau Lirang.
Pukul 08.00 WIT KM Sabuk Nusantara sudah berlayar  menuju Pulau Lirang. Di Kapal, kami menyewa 2 tempat tidur ABK untuk pak Okto dan saya sendiri, harga per malam dipatok 400 ribu. Dengan rute Pulau Kisar - Pulau Lirang - Wini - Atambua dan terakhir di Kupang Nusa Tenggara Timur, dengan perkiraan perjalanan laut memakan waktu hingga Jumat dini hari sudah sampai di Kupang Nusa Tenggara Timur,

Rabu sore pukul 18.00 WIT kami singgah terlebih dahulu di Pulau Lirang. Disini, KM Sabuk Nusantara 49 tidak sandar di dermaga, akan tetapi hanya lempar jangkar di tengah lautan, ada beberapa perahu kecil/ katinting yang datang menghampiri untuk menjemput/ mengantar penumpang yang ingin turun atau meninggalkan Pulau Lirang.

Video turun dari KM Sabuk dan dijemput dengan menggunakan Katinting


Pulau Lirang merupakan Pulau terluar Indonesia yang terletak di Selat Pulau Wetar dan berbatasan dengan negara Timor Leste. Jangan harap mendapatkan sinyal seluler di Pulau Lirang, disini yang ada hanya sinyal seluler dari Timor Leste. Untuk pasokan listrik pun belum ada, hanya mengandalkan Pembangkit Tenaga Surya dimana tidak semua rumah memilikinya.
Tujuan saya di Pulau Lirang untuk mengunjungi Desa Manoha sampai di Pelabuhan Lirang, setelah kurang lebih 2 jam menyelesaikan urusan dan kewajiban, saya segera kembali ke KM Sabuk Nusantara dengan menggunakan katinting yang tadi sudah mengantarkan saya.

Sangat terasa lega dan nyaman begitu saya sampai diatas kapal KM Sabuk Nusantara 49, mengingat kita juga dikejar waktu dimana KM Sabuk sandar hanya 4 jam saja dari pukul 5 sore hingga pukul 9 malam, 4 jam saja waktu sandar di tengah laut Pulau Lirang, selain itu untuk menuju ke Pulau Lirang kita mau nggak mau harus naik katinting kecil yang tampak dalam video diatas (sedikit spot jantung juga) hehe.

Perjalanan belum usai, hari ini masih Rabu malam dan kapal baru sampai di Kupang hari Jumat dini hari, masih ada 2 malam dan 1 hari lagi diatas kapal nih "gumam saya". Tepat pukul 22.00 WIT Kapal Sabuk Nusantara 49 meninggalkan Pulau Lirang menuju ke Wini, Nusa Tenggara Timur.

Overall misi saya di Maluku Barat Daya selesai, Alhamdulillah segala Puji dan Syukur saya ucapkan kehadirat Alloh SWT yang telah melancarkan dan melindungi perjalanan saya dengan menggunakan transportasi laut di Kabupaten Maluku Barat Daya.

Sampai Jumpa di Tanah Nusa Tenggara Timur.





Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

11 komentar

  1. Cerita perjalanan ke pulau2 terdepan slalu bikin saya ngiri, ngiri pengen menjejakkan kaki di sana, haha! Pengen banget bisa traveling ke pulau2 kecil di maluku barat daya ini. Tapi sepertinya dgn keterbatasan transportasi krn mengandalkan kapal perintis, jadi perlu spare waktu yang lumayan panjang.
    Masukin wish list dulu, siapa tahu suatu hari bisa berkunjung ke sana:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kak Lena...Spare waktu untuk menjelajah MTB hingga Tenggara Jauh mungkin diperlukan spare waktu 1 bulan, untuk cari aman, mengingat kondisi transportasi laut yang sulit diprediksi.. tahun 2016 kemarin, saya dari Piru SBB

      Hapus
    2. Wah, kudu spare waktu 1 bulan yak? Mangstap, harus resign dulu dari tempat kerja kalau gini saia, hehe!
      Tapi negeri ini mmg luasnya gak ketulungan. Pulau2nya berserak, buanyak banget! Hanya bisa berdoa smoga suatu saat kesampean ke sana, Amin :)

      Enaknya kerja sambil jalan2 keliling ke pelosok Indonesia spt Mas.

      Wah, dari Piru Seram Bagian Barat? Dekat dengan Pulau Osi dong :)

      Hapus
    3. hahaha... mba Lena ini orang Ambon atau pekalongan? :-D
      Njenengan juga kelilingan Indonesia gitu kok :-D
      Iya cedak Pulau Osi mb, belum sempet nulis Pulau Osi, ada juga Danau Putri di SBB.. :-D

      Hapus
    4. Aku wong pekalongan asli, Mas! Hehe!

      Aku isone piknik nek libur thok, ra iso suwe2, bisanya cuna halan2 sing gampang transporte
      Lha nek njenengan bisa piknik sampe pulau-pulau yg terpencil dan hampir gak pernah kudengar namanya. Keren!

      Wah, ada danau di SBB? Waktu ke SBB aku cuma sempet ke Osi thok. Aduuh Indonesia ini mmg luasnya ndak ketulungan...indahnya apalagi!

      Hapus
    5. wooo lhadalaahh..Pekalongan to,,ak semarang mbakyu :-D
      Pulau Osi mantab mb, nginep dimana?di Gubuk2 situ kah opo di hotel daerah Piru waktu itu?

      Hapus
    6. Walah, lha wong Semarang tho? Tonggo nek ngono. Malah ketemu nang blog, gegara aku nggolek2 soal pulau kisar (dan wetar). Dunia sempit, haha!

      Pas piknik ke Osi mbiyen (thn 2015), nginep di penginapan murmer (belum ada namanya, dikasih tau sama penduduk). Letakanya di deket jetty di ujung Kampung Osi yang jetty-nya panjaaang sekali.

      Itu pulau mantab sekali. Senja yg terlihat di ujung jetty kala itu, parah indahnya. Aku datang ke sana tanpa ekspektasi apapun sebenarnya.

      Maluku memang nggak ada matinya! Masih banyak surga yg tersembunyi yo Mas.

      Nek arep jalan2 ke pelosok mbok ajak2 Mas, haha!

      Hapus
  2. pulau kisar untuk sinyal sudah ada bahkan untuk internet pun sudah ada cuman hanya di tempat2 tertentu misal di balai desa atau di kantor pln.pulau kisar memang indah...,bulan juni 2017 saya ke pulau kisar lanjut ke pulau arwala.tepat nya kedesa Arwala, iliwai dan masih ada lima desa lagi yang saya lupa namanya. disana masyaraktnya masih dibilang masih tertinggal jauh dengan pulau kisar. tidak ada sinyal sama sekali. mitos suku kamolang yang sangat melegenda. dan yang paling berkesan buaya nya itu lho.. banyak dan besar2

    BalasHapus
  3. pulau kisar untuk sinyal sudah ada bahkan untuk internet pun sudah ada cuman hanya di tempat2 tertentu misal di balai desa atau di kantor pln.pulau kisar memang indah...,bulan juni 2017 saya ke pulau kisar lanjut ke pulau arwala.tepat nya kedesa Arwala, iliwai dan masih ada lima desa lagi yang saya lupa namanya. disana masyaraktnya masih dibilang masih tertinggal jauh dengan pulau kisar. tidak ada sinyal sama sekali. mitos suku kamolang yang sangat melegenda. dan yang paling berkesan buaya nya itu lho.. banyak dan besar2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pulau arwala di pulau wetar kah..kalau bicara buaya dengar2 pulau wetar yg paling ngeri

      Hapus
  4. Hard Rock Casino: Home
    The Seminole Hard Rock Hotel and Casino has 안동 출장안마 over 3,000 of 남양주 출장샵 the hottest slots, video 김해 출장안마 poker machines, table games, and live entertainment 성남 출장안마 onsite. The resort 군산 출장안마 features

    BalasHapus

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Mochammad Iksan
Designed by Blog Thiet Ke
Posts RSSComments RSS
Back to top